- 1. Memahami keadaan anak.
Sebagai orang tua kita tentu memang harus memahami semua anak. Namun pada anak dengan disleksia kita harus ekstra dalam memahami mereka. Yang terpenting jangan membandingkan mereka dengan anak-anak lainnya. Selain anak dapat mengalami stress, kemungkinan orangtua pun bisa mengalami strees pula. Lalu jangan langsung membebani mereka dengan tugas yang berat. Mulailah dengan yang ringan, seperti menulis atau membaca yang singkat singkat terlebih dahulu.
- 2. Menulis memakai media lain.
Anak dengan disleksia tidak berarti kurang pandai. Biasanya mereka hanya tidak bisa menulis dengan media yang biasa. Anda bisa gunakan media lain yang tidak biasa seperti notebook, computer, mesin ketik, tanah dan lain sebagainya.
- 3. Membangun rasa percaya diri pada anak.
Pantang sekali-kali kita menyempelekan anak dengan kesulitan belajar semacam ini. Hal ini bisa membuat mereka merasa tak berguna dan rendah diri. Sebisa mungkin anada memberi pujian yang wajar atas usaha atau prestasi mereka. Sekecil apapun usaha dan prestasi mereka. Hal ini akan membangun rasa percaya diri mereka. Sehingga memicu semangat belajarnya.
- 4. Melatih anak untuterus menulis dan menulis.
Berilah anak dengan disleksia learning latihan yang rutin dan berkala. Dimulai dengan tingkat kesulitan yang rendah, sedang sampai suatu saat mampu mengerjakan yang sulit. Anda juga harus pandai berinovasi agar merekatidak jenuh dalam belajar. Bisa dengan memberi gambar-gambar atau warna warni pada tugasnya.
- 5. Rangsang otak anak untuk membaca.
Otak anak perlu dirangsang agar ia dekat dan senang dengan kegiatan membaca. Bila ia menyukai maka akan lebih mudah menuntun mereka. Hal-hal yang bisa dilakukan guna merangsang anak antara lain : bacakan dongeng pada saat sebelum tidur atau waktu senggang, mengajak ke took buku, ajari membaca walau perlahan, dan ciptaka suasana yang menyenangkan saat belajar.
0 komentar:
Posting Komentar